Kamis, 03 Januari 2019

Tekanan Zat Cair

Tekanan Zat Cair 

Tekanan zat cair bergantung pada kedalaman zat cair yaitu makin dalam, tekanan zat cair makin besar. Hal ini menjadi alasan kenapa saat membuat tanggul atau bendungan tembok bagian bawah dibuat lebih tebal daripada bagian atasnya. Tekanan yang ditimbulkan zat cair juga ditentukan oleh massa jenis zat cair. Semakin besar massa jenis zat cair, makin besar tekanan di dalam zat cair tersebut. Sehingga tekanan yang ditimbulkan oleh air akan lebih besar dibandingkan tekanan yang yang ditimbulkan oleh minyak atau alkohol.
Proses Fisika yang terjadi pada bejana U seperti itu diselidiki oleh Blaise Pascal. Melalui penelitiannya, Pascal berkesimpulan bahwa apabila tekanan diberikan pada fluida yang memenuhi sebuah ruangan tertutup, tekanan tersebut akan diteruskan oleh fluida tersebut ke segala arah dengan besar yang sama tanpa mengalami pengurangan. Pernyataan ini dikenal sebagai Hukum Pascal yang dikemukakan oleh Pascal pada 1653. Berdasarkan hukum pascal ini diperoleh prinsip bahwa dengan gaya yang kecil dapat menghasilkan suatu gaya yang lebih besar.
pascal
Air memancar keluar dengan kekuatan sama, jauh pancaran sama, hal ini menunjukkan bahwa tekanan yang dialami air tersebut sama besar. Air yang memancar melalui lubang-lubang itu mendapat tekanan dari itu yang tertekan, tekanan itu diteruskan air ke segala arah dengan sama besar.
Hukum Pascal dapat dirumuskan secara matematik sebagai berikut.
Rumus hukum Pascal
P1 = Tekanan pada penampang 1 (Pascal)
P2 = Tekanan pada penampang 2 (Pascal)
F1 = Gaya yang terjadi pada penampang 1 (N)
F2 = Gaya yang terjadi pada penampang 2 (N)
A1 = Luas penampang 1 (m2)
A2 = Luas penampang 2 (m2)
Satuan gaya F1 maupun F2 harus sama, demikian juga satuan A1 dan A2. Untuk memudahkan ubahlah semua satuan ke dalam Sistem Internasional.
Hukum Pascal

1. Tekanan Hidrostatis
            Tekanan Hidrostatis adalah kedalaman zat cair dan massa jenis zat cair memengaruhi tekanan yang dihasilkan oleh zat cair.
1. Rumus Messa Jenis zat cair, ρ (rho)
ρ = M / V
Ket :
ρ : Massa Jenis (1000 kg/cm2) (ro)
M : Massa
V : Volum

2. Rumus Berat Jenis, γ (gamma)
Rumus Berat Jenis
Ket :
γ : Berat jenis
W : Berat
V : Volume
M : Massa
g : Gravitasi

3. Rumus Rapat Relatif (S)
Rumus mass Air Rapat Relatif
Ket:
S = rapat relatif
ρ : Massa Jenis
γ : Berat jenis

4. Rumus Kemampatan zat cair (K)
Rumus Kemampatan zat cair
Ket:
dp : Pertambahan tekanan
dV : Pengurangan volume
V : Volume awal

5. Rumus Kekentalan zat cair
ν = μ/ρ
Ket :
ν : Kekentalan dinamik
μ : Kekentalan kinematik
ρ = Rapat massa

6. Rumus Tegangan geser
Rumus Tegangan geser
Keterangan :
t = Tegangan geser
μ : Kekentalan kinematik
du / dy : Gradien kecepatan

7.  Rumus  Kapilaritas
h = 2σ cos θ / γr
Ke :
h : kenaikan kapilaritas
σ : Tegangan permukaan
γ : Berat jenis
r : jari-jari
θ : 0° untuk air dan 140° untuk air raksa



2. Hukum Archimedis
Hukum Archimedes – Masih membahas tentang dunia Fisika, kali ini kita coba mengulas tentang Hukum Archimedes dari mulai bunyi hukum archimedes, penerapan hukum dalam kehidupan sehari-hari, rumus beserta contoh soal hukum archimedes. Sebelum kita membahas lebih dalam tentang hukum ini, lebih baik kita ketahui terlebih dahulu orang dibalik hukum ini.
Sejarah Hukum ArchimedesPenemu hukum ini sesuai dengan nama hukumnya yaitu Archimedes, seorang dengan kebangsaan Yunani. Pada satu waktu Archimedes dituntut Raja Hieron II untuk menyelidiki apakah mahkota yang dipakai sang raja emasnya dicampur perak atau tidak. Archimedes mempedulikan masalah ini dengan benar-benar.
Sehingga dia merasa sangat lelah dan menceburkan diri ke dalam bak mandi yang biasanya penuh dengan air. Lalu kemudian dia memperhatikan ada air yang tumpah keluar dari bak mandi ke lantai kemudian saat itu juga dia menemukan jawabannya.
Archimedes bangkit dan berdiri, berlari sepanjang jalan ke rumah dengan tanpa sehelai benangpun alias telanjang bulat. Saat tiba dirumah dia berteriak ke istrinya “Eureka Eureka!” yang berarti “Sudah kutemukan! sudah kutemukan!”. Nah dari itulah dia membuat hukum Archimedes. Dengan itu pula Archimedes membuktikan bahwa mahkota Raja Hieron II dicampur perak, tukang yang membuat mahkota dihukum mati.
Rumus Hukum Archimedes
Rumus dari hukum archimedes ini yaitu FA = ρc.Vb.g
Keterangan:
  • FA = gaya apung
  • (N) ρc = massa jenis zat cair (kg/m3)
  • Vb = volume benda yang tercelup (m3)
  • g = gravitasi (m/s2).
lupkan ke dalam zat cair atau fluida, maka ada 3 kemungkinan yang terjadi yaitu tenggelam, melayang, dan terapung.
1. Benda Terapung

Benda akan mengapung apabila massa jenis benda lebih kecil daripada massa jenis zat cair (ρb < ρc). Saat benda terapung maka hanya sebagian volume benda yang tercelup ke dalam zat cair, sedangkan sebagian lagi dalam keadaan mengapung. Volume total benda sejumlah dari volume benda yang tercelup ditambah dengan volume benda yang mengapung.
Vb = V’ + V”FA = ρc.V”.g
Dengan :
  • V’ = volume benda yang terapung (m3)
  • V” = volume benda yang tercelup (m3)
  • Vb = volume benda keseluruhan (m3)
  • FA = gaya apung
  • (N) ρc = massa jenis zat cair (kg/m3)
  • g = gravitasi (m/s2)
Jika sistem dalam keadaan setimbang, maka berlaku :
> FA = W
> ρc.V”.g = ρb.Vb.g ρc.V” = ρb.Vb
Dengan :
ρb = massa jenis benda (kg/m3).
2. Benda Melayang

Benda akan melayang apabila massa jenis benda sama dengan massa jenis zat cair (ρb = ρc). Benda melayang akan berada di antara permukaan zat car dan dasar bejana.
Karena massa jenis benda dan zat cair sama, maka berlaku :
FA = ρc.Vb.g = ρb.Vb.g
Dengan :
  • FA = gaya apung
  • (N) ρc = massa jenis zat cair (kg/m3)
  • ρb = massa jenis benda (kg/m3)
  • Vb = volume benda (m3)
  • g = gravitasi (m/s2)
3. Benda Tenggelam

Saat massa jenis benda lebih besar daripada masas jenis zat cair (ρb > ρc), maka benda akan tenggelam dan berada di dasar bejana. Berlaku:
FA = Wu − Wc
Dengan :
  • FA = gaya apung (N)
  • Wu = berat benda di udara/ berat sebenarnya (N)
  • WC = berat benda dalam zat cair
  • (N) g = gravitasi (m/s2) Wu > Wc
Karena berata benda merupakan hasil kali massa dengan gravitasi, maka diperoleh :
ρc.Vb = mu − mc
Dengan :
  • ρc = massa jenis zat cair (kg/m3)
  • mu = massa benda di udara (kg)
  • mc = massa seolah-olah benda dalam zat cair (kg)
  • Vb = volume benda (m3)
Contoh Soal Hukum Archimedes1. Hitunglah gaya apung yang dialami oleh benda bervolume 400 cm3 yang dimasukkan ke dalam air dan berada dalam posisi melayang.
Pembahasan :
Dik : Vb = 4 x 10-4 m3 ; ρc = 103 kg/m3.
FA = ρc.Vb.g
⇒ FA = 103.(4 x 10-4) (10)
⇒ FA = 4 N.

Penerapan Hukum Archimedes

Berikut ini beberapa penerapan hukum archimedes dalam kehidupan sehari-hari yang Yuksinau.iddapatkan:
1. Kapal selam
Tahukah Anda kenapa kapal selam bisa menyelam serta bisa mengapung? itu karena terdapat tangki dimana jika kapal selam berada di darat tangki itu akan terisi udara sehingga bisa mengapung. Dan jika kapal selam dimasukan ke dalam air maka tangki akan terisi air sehingga kapal bisa menyelam.
2. Hidrometer
Penerapan hukum archimedes juga diterapkan untuk mengukur massa jenis zat cair dengan hidrometer. Hidrometer berbentuk tabung yang ruang udara dan pemberat sehingga akan terapung tegak dan stabil seketika.
penerapan hukum archimedes
3. Jembatan poton
Jembatan poton merupakan jembatan yang berasal dari kumpulan drum kosong yang mengapung di atas air da diatur sehingga bisa menyerupai sebuah jembatan. Atau biasa juga disebut dengan jembatan apung.
Agar dapat mengapung, drum yang dijadikan sebagai jembatan poton harus dalam keadaan kosong dan tertutup rapat agar udara di dalam drum tidak bisa keluar dan air tidak bisa masuk ke dalam drum
4. Balon Udara
Penerapan hukum archimedes dalam kehidupan sehari-hari bukan hanya berlaku untuk benda jenis cair tetapi juga benda jenis gas. Agar bisa melayang di udara balon udara harus diisi dengan gas yang mempunyai masa jenis lebih kecil daripada udara atmosfer.
Balon udara bisa melayang karena mendapatkan gaya ke atas, misalkan balon udara diisi dengan udara yang dipanaskan, karena udara yang dipanaskan mempunyai tingkat kerenggangan lebih besar daripada udara biasa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Laporan projek roket air

LAPORAN PROJEK ROKET AIR Kelompok 4 : 1. Alifa Rahmah Amalia (01) 2. Dwi Meilisa Rahmawati(08) 3. Ellya Fasha Damayanti(10) 4. Mah...